KEUTAMAAN IBADAH QURBAN


Hari Raya Idul Adha identik dengan Hari Raya Kurban. Jika kamu mampu, dianjurkan untuk memberikan hewan kurban terbaik berupa kambing, biri-biri, domba, sapi, kerbau hingga unta.

Hari Raya Idul Adha tidak kalah penting dan meriah jika dibandingkan dengan Hari Raya Idul Fitri, karena keduanya merupakan hari raya besar umat Islam. Semua kaum Muslim seluruh dunia akan bersuka cita dalam menyambutnya. Salah satu di antara cara mengungkapkan kegembiraan tersebut adalah dengan saling berkirim ucapan Idul adha.

Ketentuan Ibadah Kurban dalam Islam

Setiap bulan bulan Zulhijah seluruh umat Islam di dunia akan mengadakan ibadah kurban, khususnya bagi yang mampu. Pada momen tersebut umat Islam dianjurkan untuk menyembelih hewan ternak seperti kambing, sapi, kerbau ataupun unta. Prosesi penyembelihan hewan ternak ini dilakukan salah satunya sebagai rasa syukur kepada Allah SWT sekaligus menunjukan ketaatan kepada-Nya.

Kurban sendiri mulai dikenalkan kepada umat manusia pada masa Nab Ibrahim AS. Kala itu, Nabi Ibrahim AS diberi wahyu lewat mimpi untuk menyembelih anaknya yang tak lain adalah Nabi Ismail AS. Ini adalah ujian berat yang diberikan Allah kepada Nabi Ibrahim. Meski tak tega, Nabi Ibrahim harus melaksanakan perintah tersebut.

Ia pun menyampaikan kabar itu kepada sang anak. Tak disangka, sang anak pun setuju karena ia yakin hal tersebut adalah perintah Tuhan yang harus ditaati. Namun, ketika mereka akan melaksanakan prosesi penyembelihan tersebut, Allah mengganti Ismail dengan seekor kambing.

Sejak saat itu, kurban menjadi salah satu ibadah rutin yang diadakan setiap tahunnya oleh umat Islam. Selama ini umumnya orang tahu kurban dilaksanakan setelah salat Hari Raya Idul Adha. Namun, banyak juga yang belum memahami lebih dalam mengenai kurban, salah satunya tentang ketentuan kurban dalam Islam.

Berikut 5 Ketentuan Ibadah Kurban dalam Islam:

1. Waktu penyembelihan kurban

Waktu penyembelihan kurban disyaratkan tidak disembelih sebelum matahari terbit saat Hari Raya Idul Adha. Kurban bisa dilakukan selama empat hari yaitu tanggal 10 dan tanggal 11, 12, 13 Zulhijah yang disebut hari tasyrik. Hewan kurban bisa disembelih kapan saja baik pagi, siang ataupun malam.

Dari al-Barra’ RA Nabi SAW bersabda, “Sesungguhnya yang pertama kali kita lakukan pada hari ini (Idul Adha) adalah kita shalat, kemudian kita kembali dan memotong qurban. Barangsiapa melakukan hal itu, berarti ia mendapatkan sunnah kami. Dan barangsiapa yang menyembelih sebelum itu, maka sembelihan itu tidak lain hanyalah daging yang ia persembahkan kepada keluarganya yang tidak termasuk ibadah qurban sama sekali.”

Abu Burdah berkata, “Pada hari Nahar, Rasulullah SAW berkhotbah di hadapan kami, beliau bersabda: “Barangsiapa shalat sesuai dengan shalat kami dan menghadap ke kiblat kami, dan beribadah dengan cara ibadah kami, maka ia tidak menyembelih kurban sebelum ia shalat. Dalam hadis yang lain, Rasulullah saw bersabda, “Barangsiapa yang menyembelih sebelum shalat, maka sesungguhnya ia menyembelih untuk dirinya. Dan barangsiapa yang menyembelih setelah shalat dan khotbah, sesungguhnya ia telah sempurnakan dan ia mendapat sunnah umat Islam. (HR Bukhari dan Muslim).

2. Hukum kurban dari hasil gabungan

Islam membolehkan berkurban dengan cara bergabung lebih dari satu orang yang berkurban. Namun, syaratnya adalah jika binatang kurban itu berupa unta atau sapi (kerbau). Kurban gabungan bisa dilakukan dengan menggabungkan tujuh orang pengkurban.

Hal itu sebagaimana bunyi hadis dari Jabir RA berkata, “Kami menyembelih qurban bersama Nabi SAW di Hudaibiyyah seekor unta untuk tujuh orang, begitu juga sapi (kerbau).” (HR Muslim, Abu Daud, dan Tirmidzi).

3. Jika ingin menyembelih kurban sendiri

Biasanya penyembelihan kurban diserahkan kepada takmir masjid terdekat. Namun, bukan tidak mungkin jika menyembelih kurban dilakukan sendiri. Bahkan, orang yang pandai menyembelih kurban, dianjurkan untuk menyembeli sendiri. Adapun doa menyembelih kurban cukup sederhana, “Bismillahi Allahu Akbar, Allahumma haadza” (Dengan nama Allah dan Allah Maha Besar, ya Allah qurban ini dari? [sebutkan namanya]).

4. Anjuran bagi yang tidak pandai menyembelih kurban

Tak jarang ada orang yang mampu berkurban namun tak mempunyai ilmu yang cukup dalam menyembelih hewan ternak. Hal ini mempunyai hukum sendiri dalam Islam yaitu penyembelih kurban menyaksikan prosesi penyembelihan. Hal tersebut tertera dalam hadis Nabi Muhammad SAW.

Dari Abu Sa’id al-Khudri RA, Rasulullah SAW bersabda, “Wahai Fatimah, bangunlah. Dan saksikanlah qurbanmu. Karena, setetes darahnya akan memohon ampunan dari setiap dosa yang telah kau lakukan.

“Sesungguhnya shalatku, ibadahku, korbanku, hidupku, dan matiku untuk Allah Tuhan semesta Alam. Dan untuk itu aku diperintah. Dan aku adalah orang-orang yang pertama-tama menyerahkan diri kepada Allah.”

Seorang sahabat lalu bertanya, “Wahai Rasulullah SAW, apakah ini untukmu dan khusus keluargamu atau untuk kaum muslimin secara umum? Rasulullah SAW menjawab, “Bahkan untuk kaum muslimin umumnya.”

5. Pembagian daging kurban

Pembagian daging dalam kurban harus sesuai dengan ketentuan yang berlaku dalam Islam. Seperti yang disunahkan Nabi Muhammad SAW bahwa daging kurban bisa dihadiahkan kepada kerabat, saudara dan orang-orang fakir.

Rasulullah SAW bersabda, “Makanlah dan berilah makan kepada (fakir-miskin) dan simpanlah.”

Para ulama mengatakan bahwa afdhalnya (keutamaan) memakan daging kurban adalah sepertiga, menyedekahkannya sepertiga dan menyimpannya sepertiga. Daging kurban bisa disalurkan ke luar daerah, bahkan lintas negara asal tidak untuk dijual. Sedangkan menurut Imam Abu Hanifah, yang boleh dijual adalah kulit hewan kurban. Hasil penjualan tersebut untuk disedekahkan atau dibelikan barang yang bermanfaat. (Albar)

5 Keutamaan Berkurban yang Perlu Diketahui, Meningkatkan Takwa dan Amal Kebaikan

5 Keutamaan Berkurban yang Perlu Diketahui, Meningkatkan Takwa dan Amal Kebaikan
keutamaan berkurban lainnya yang perlu diketahui. Selain sebagai amalan pengganti ibadah haji yang belum mampu, berkurban juga merupakan salah satu upaya meningkatkan ketakwaan kepada Allah SWT. Di samping memperkuat keimanan, ibadah berkurban juga dijadikan sebagai aksi sosial dan kemanusiaan untuk saling berbagi kebaikan dengan yang lain.

Bagi Anda yang berencana untuk menggunakan sebagian rezeki untuk berpartisipasi dalam perayaan kurban tahun, tidak perlu ragu lagi. Beberapa keutamaan berkurban berikut bisa menjadi alasan pendukung untuk menyegerakan ibadah kurban jika sudah mampu. Dilansir dari Liputan6.com, berikut beberapa keutamaan berkurban yang perlu diketahui

didekatkan Takwa

hewan kurban

Keutamaan berkurban yang pertama seperti yang telah disebutkan sebelumnya, yaitu untuk meningkatkan ketakwaan kepada Allah SWT. Hal ini seperti yang tercantum dalam QS. Al Maidah ayat 27 yang berbunyi: “Sesungguhnya Allah hanya menerima (kurban) dari orang-orang yang bertaqwa”.

Melalui ayat tersebut, dapat dipahami bahwa berkurban merupakan salah satu ibadah yang diterima Allah dengan dari orang-orang yang bertaqwa kepadanya. Di sini juga membuktikan bahwa orang yang berniat untuk menggunakan sebagian hartanya untuk berkurban, termasuk sudah melakukan hal baik, yaitu berbagai kepada sesama. Bahkan Allah telah memerintahkan malaikat untuk memberikan kabar gembira pada setiap umat muslim untuk berkurban dan mendapatkan kebaikan dari-Nya.

2 dari 5 halaman

Menambah Amal Kebaikan

Selain sebagai upaya untuk meningkatkan takwa kepada Allah, salah satu keutamaan berkurban yang penting untuk diketahui dapat menambah amal kebaikan untuk bekal di kehidupan akhirat. Dalam hal ini, Allah akan memberikan pahala yang berlipat-lipat bagi setiap umat Muslim yang menggunakan sebagian hartanya untuk berkuban. Pada HR Ahmad dan Ibnu Majah dikatakan, “Pada setiap lembar bulunya itu kita memperoleh satu kebaikan.”

Bukan hanya itu, hewan-hewan yang telah disembelih saat kurban menjadi saksi di hari perhitungan amal bagi setiap hamba Allah yang melaksanakannya. Ini juga tertuang dalam HR Ibnu Majah,

“Tidak ada amalan yang dikerjakan anak Adam ketika hari (raya) kurban yang lebih dicintai oleh Allah Azza Wa Jalla dari mengalirkan darah. Sesungguhnya pada hari kiamat ia akan datang dengan tanduk-tanduknya, kuku-kukunya dan bulunya. Sesungguhnya darah tersebut akan sampai kepada Allah Azza Wa Jalla sebelum jatuh ke tanah, maka perbaguslah jiwa kalian dengannya.”

Sebagai Syiar Agama

pemeriksaan kesehatan hewan kurban

Keutamaan berkurban berikutnya juga merupakan upaya syiar agama yang dapat dilakukan oleh setiap umat Muslim. Dalam hal ini, umat Muslim yang melaksanakan kurban sudah turut serta menyebarkan pesan atau syiar agama, yaitu tentang kewajiban berkurban yang diperintahkan Allah kepada Nabi Ibrahim dan anaknya Nabi Ismail. Dengan berkurban, umat Muslim juga telah menyisihkan sebagian rezeki yang diberikan Allah untuk memenuhi kewajibannya sebagai umat untuk saling berbagi kepada sesama.

Hal tersebut seperti yang tercantum dalam QS Al Hajj ayat 34 yaitu, “Dan bagi tiap-tiap umat telah Kami syariatkan penyembelihan (kurban), supaya mereka menyebut nama Allah terhadap binatang ternak yang telah direzekikan Allah kepada mereka. Maka Tuhanmu ialah Tuhan Yang Maha Esa. Karena itu berserah dirilah kamu kepada-Nya. Dan berilah kabar gembira kepada orang-orang yang tunduk patuh (kepada Allah).”

Sebagai Aksi Sosial dan Kemanusiaan

Keutamaan berkurban yang lain juga dapat berguna sebagai aksi sosial dan kemanusiaan. Di sini, ibadah kurban yang dilakukan umat muslim setiap tahunnya, menjadi bukti bahwa agama Islam telah mengatur bagaimana menyeimbangkan perekonomian dan aspek kemanusiaan sosial. Di mana setiap manusia harus saling berbagi kepada sesama agar tercipta kehidupan sosial bermasyarakat yang harmonis.

Bukan hanya itu, melalui berkurban juga dapat menghubungkan rasa kasih sayang dan kepedulian antara fakir miskin dengan golongan orang yang mampu. Kurban menjadi salah satu cara agar setiap umat dapat merasakan kenikmatan rezeki dan berkah yang senantiasa diberikan Allah kepada setiap hambanya

Sebagai Tanda Bersyukur

kurban di masjid baiturrahman


Keutamaan berkurban yang terakhir dan tidak kalah penting adalah sebagai tanda mengungkapkan rasa syukur kepada Allah SWT. Dalam hal ini, Allah pun telah memerintahkan setiap umat untuk berkurban meskipun sedang dalam tekanan dan serangan oleh kaum kafir.

Dengan begitu, secara tidak langsung seluruh masyarakat masih dapat merasakan nikmat dan berkah kebaikan dari Allah meskipun sedang dalam keadaan sulit. Untuk itu, setiap umat harus saling berbagi kebaikan sebagai tanda bersyukur kepada Allah.

#Kkldriainpadangsidimpuan2020

Komentar

Posting Komentar